Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Mencari Arya Penangsang bagian 3

Selamat dini hari, semoga tidak jenuh dengan postingan saya terkait babad Tanah Jawi khususnya tentang ketokohan Arya Penangsang. Saya tetap mengharapkan tanggapan anda dengan apa yang saya tulis.. entah koreksi maupun konfirmasi. Saya menghargai anda berapresiasi. Bismillah, saya mulai..... Latar belakang saya adalah seorang sarjana seni khususnya drama. Pada setiap pemeranan dalam sebuah lakon yang saya mainkan selalu detail mengamati tentang karakter. Ya termasuk psikologi, sosiologi dan sebagainya.. untuk itu tidak heran jika saya tidak menelan mentah2 karakter suatu tokoh tanpa mencari beberapa bukti dan sebab. Baik, langsung saja... kita akan membahas Bupati Jipang Panolan yang berwatak keras.. temperamental, penuh amarah dan pendendam.. okay.. berpuluh orang beranggapan ia adalah tokoh antagonis. Tidak jadi apa. Memang itulah yang sering kota baca dan kita lihat d kethoprak pada umumnya. Namun ketika saat ini saya menulis lakon Arya Penangsang Gugur, ada sebuah gelitikan yan

Mencari Arya Penangsang bagian 2

Baik, kita akan mencoba melanjutkan pembahasan ttg babad tanah jawa ini. Namun pada tulisan ini mungkin akan menjadi sebuah kontroversial.. Karena berkaitan dengan kraton yang sangat diagungkan oleh sebagian (besar) masyarakat di tlatah jawa ini. Menjadi kontroversial karena berkaitan dengan tokoh yang dihormati. Namun lepas dari itu, saya memohon maaf jika hasil pemikiran ini menyinggung anda. Semata saya ingin mendapatkan pencerahan dr panjenengan yang lebih menguasai hal yang saya risaukan belakangan ini. Ki Ageng Pemanahan Siapa yang tidak kenal beliau d kalangan jawa, sangat selaku pendiri kerjaan mataram yang kemudian d teruskan oleh putranya Danang Sutawijaya. Ketika menuliskan lakon kethoprak dengan bersumber dr berbagi bacaan, rupanya dalam lakon Arya Penangsang Gugur , Pemanahan memiliki peran yang sangat vital, ada apa sebenarnya dibalik perannya yang berusaha untuk membujuk Hadiwijaya agar berani menghancurkan Adipati Jipang Arya Penangsang? Sekali lagi, semua ini berasa

Mencari Arya Penangsang bagian 1

Sinau kethoprak sami mawon sinau sejarah...  lakon tokoh yang dihitamkan sejarah.  Wow. Selama ini kita d jejali oleh cerita yang memang terdapat kepentingan politik. Yap legitimasi kekuasaan. Siapa yang berseberangan apapun alasannya pasti akan d hitamkan olehnya.  Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang yang termahsyur. ..siapa yang tidak kenal? Cerita mengendarai rakit dengan d dorong oleh 7 buaya ganas. Hebat bukan?.. jika kita pikir., siapa yang mengarangnya? Mari kita cari tau dengan analogi dan persepsi kekuasaan saat ini. Tapi sekarang saya tidak mau membahas hal tsb. Saya ingin berdiskusi dengan anda tentang tokoh saingan Sultan Hadiwijaya, yaitu bupati Jipang Panolan Arya Penangsang.  Murid sunan Kudus ini digambarkan menjadi sosok antagonis, ya temperamental, ya sulit diatur dan sebagainya. Saya juga berpikiran serupa. , Arya Penangsang adalah tokoh jahat dalam sebuah lakon. Tp bukan hanya dalam kethorak kami mencoba mengkaji, karena ini (lakon) adalah sejarah

Kethoprak VS Wayang Wong

Kethoprak VS Wayang Wong Beberapa polos dari kita terkadang sulit membedakan kethoprak dan wayang orang. Berbagai pertunjukan pastilah memiliki beberapa diferensial, meski tipis tp tetap menunjukkan kekhasannya. Seni tradisi ini sebenarnya sama-sama tumbuh dan berkembang di area keraton untuk suguhan para raja. Hingga perkembangannya menjadi tontonan yang merakyat. (Meski ada sumber yg mengatakan jika kethoprak berasal dr rakyat, diangkat ke keraton dan kembali ke rakyat). Keduanya menggunakan bahasa jawa, baik sastra kawi, krama, maupun ngoko.  Similaritas berikutnya adalah adanya guyonan yang disajikan oleh tokoh-tokoh tertentu.  Sebut saja Punakawan pada wayang Wong dan repat pada kethoprak. Guyonan memiliki peran vital  jika tidak ada, mungkin penonton akan lelah dan suntuk utk menonton pagelaran tradisi ini. Baik, kembali ke perbedaan.. 1. Wayang Wong memiliki dalang yang biasanya duduk di pengrawit, dalang sebagai penghantar cerita 2. Bahasa yang digunakan wayang wong bahasa