Langsung ke konten utama

Mencari Arya Penangsang bagian 1

Sinau kethoprak sami mawon sinau sejarah...  lakon tokoh yang dihitamkan sejarah.  Wow. Selama ini kita d jejali oleh cerita yang memang terdapat kepentingan politik. Yap legitimasi kekuasaan. Siapa yang berseberangan apapun alasannya pasti akan d hitamkan olehnya.  Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang yang termahsyur. ..siapa yang tidak kenal? Cerita mengendarai rakit dengan d dorong oleh 7 buaya ganas. Hebat bukan?.. jika kita pikir., siapa yang mengarangnya? Mari kita cari tau dengan analogi dan persepsi kekuasaan saat ini. Tapi sekarang saya tidak mau membahas hal tsb. Saya ingin berdiskusi dengan anda tentang tokoh saingan Sultan Hadiwijaya, yaitu bupati Jipang Panolan Arya Penangsang.  Murid sunan Kudus ini digambarkan menjadi sosok antagonis, ya temperamental, ya sulit diatur dan sebagainya. Saya juga berpikiran serupa. , Arya Penangsang adalah tokoh jahat dalam sebuah lakon. Tp bukan hanya dalam kethorak kami mencoba mengkaji, karena ini (lakon) adalah sejarah nyata yang jelas ada pelakunya, bukan dongengan sebelum tidur..!
Ada sebuah rasa menggelitik ketika melihat kethoprak yg menyajikan tokoh antagonis ini, pertanyaan muncul bagaimana bisa sosok yang dianak-emaskan sunan kudus menjadi tokoh yang berambisi bunuh-bunuh-bunuh.  Dalam sejarahnya ia d asuh oleh sunan kudus sendiri yang saat masih bayi ditemukan di sungai tersangkut (temangsang) ranting pohon... ya dapat ditebak drmana nama Arya Penangsang muncul.. didikan yang eksklusif membuat pribadinya ada kemiripan dg sunan kudus yang tegas dan berani dalam membela kebenaran. Jika iya kebenaran mana yang mengajarkan membunuh?  Perlu anda caritahu siapa sebenarnya Jaka Tingkir  atau sultan hadiwijaya, layakkah ia menjabat di Pajang? Jika anda browsing silsilah keluarga Pajang-Demak, maka pastinya tau bahwa Arya Penangsang-lah yang lebih berhak menduduki tahta tersebut. Mengapa ia membunuh Sunan Prawata! Semata ia ingin membalas dendam karena Sunan Prawata telah membunuh ayahnya. Terlebih diluar itu, Arya ingin merebut kembali haknya yang sah. Sunan Kudus tahu sekali apa yang beliau lakukan, ia berani mengambil resiko asal kebenaran dapat terungkap. Arya tidak sendiri untuk mencapai tujuannya,ada Sunan Kudus yang senantiasa mewejanginya.
(Bersambung )

Bagaimana menurut anda? Ini adalah temuan saya pribadi yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LUSANDRA Trenggalek

TEATER TRADISIONAL KABUPATEN TRENGGALEK “KESENIAN LUSANDRA” SEJARAH PERKEMBANGAN Trenggalek adalah kota yang terletak di bagian pesisir selatan dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Ponorogo, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Tulungagung, sebelah selatan berbatasan dengan pantai selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Pacitan. Dengan kurang lebih 700.000 jiwa penduduknya, sebagian besar mata pencahariannya adalah sebaagai petani dan nelayan, maka tak dapat dipungkiri bahwa hal ini mempengaruhi banyaknya berbagai kesenian yang lahir bersumber dari kebutuhan spiritual hingga keperluan hiburan. Trenggalek memiliki kesenian yang cukup beragam, yaitu: ü   Bidang seni suara: o    Macapat (biasanya kegiatan ini dilakukan oleh para sesepuh pada malam hari saat kelahiran bayi sebagai penolak bala semalam suntuk secara bergantian oleh sesepuh satu ke sesepuh yang lain. Hal ini terus dilakukan hingga bayi menginjak usia 7 mala

Mencari Arya Penangsang bagian 3

Selamat dini hari, semoga tidak jenuh dengan postingan saya terkait babad Tanah Jawi khususnya tentang ketokohan Arya Penangsang. Saya tetap mengharapkan tanggapan anda dengan apa yang saya tulis.. entah koreksi maupun konfirmasi. Saya menghargai anda berapresiasi. Bismillah, saya mulai..... Latar belakang saya adalah seorang sarjana seni khususnya drama. Pada setiap pemeranan dalam sebuah lakon yang saya mainkan selalu detail mengamati tentang karakter. Ya termasuk psikologi, sosiologi dan sebagainya.. untuk itu tidak heran jika saya tidak menelan mentah2 karakter suatu tokoh tanpa mencari beberapa bukti dan sebab. Baik, langsung saja... kita akan membahas Bupati Jipang Panolan yang berwatak keras.. temperamental, penuh amarah dan pendendam.. okay.. berpuluh orang beranggapan ia adalah tokoh antagonis. Tidak jadi apa. Memang itulah yang sering kota baca dan kita lihat d kethoprak pada umumnya. Namun ketika saat ini saya menulis lakon Arya Penangsang Gugur, ada sebuah gelitikan yan

warta palastra

Kabeh ing donya iki digarisne karo Kang Kuwasa mesti gegandhengan, ora bisa pisah dadi ijen, dhewekan. ana ireng mesti ana putih ana apik ana ala susah - seneng lanang - wadon sugih - mlarat menang - kalah adoh - cedhak awan - wengi dawa - cendhek mulya - durja URIP - PATI وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ  تُرْجَعُ الْأُمُ ورُ "lan kabeh kagungane Gusti Alloh, sing ana ing bantala  (bumi) lan ing angkasa, samubarang kabeh bakal balik ing  ngarsane Gusti Alloh." كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ   " kabeh kang duweni sukma (nyawa) bakal  ngrasaake pati. Lan sejatine amung ing dina  kiyamat disampurnaake pahalamu. Lan sapa  wae sing diadohake klawan neraka lan den  lebokne ing swarga, mangka untu