Sinau kethoprak sami mawon sinau sejarah... lakon tokoh yang dihitamkan sejarah. Wow. Selama ini kita d jejali oleh cerita yang memang terdapat kepentingan politik. Yap legitimasi kekuasaan. Siapa yang berseberangan apapun alasannya pasti akan d hitamkan olehnya. Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang yang termahsyur. ..siapa yang tidak kenal? Cerita mengendarai rakit dengan d dorong oleh 7 buaya ganas. Hebat bukan?.. jika kita pikir., siapa yang mengarangnya? Mari kita cari tau dengan analogi dan persepsi kekuasaan saat ini. Tapi sekarang saya tidak mau membahas hal tsb. Saya ingin berdiskusi dengan anda tentang tokoh saingan Sultan Hadiwijaya, yaitu bupati Jipang Panolan Arya Penangsang. Murid sunan Kudus ini digambarkan menjadi sosok antagonis, ya temperamental, ya sulit diatur dan sebagainya. Saya juga berpikiran serupa. , Arya Penangsang adalah tokoh jahat dalam sebuah lakon. Tp bukan hanya dalam kethorak kami mencoba mengkaji, karena ini (lakon) adalah sejarah nyata yang jelas ada pelakunya, bukan dongengan sebelum tidur..!
Ada sebuah rasa menggelitik ketika melihat kethoprak yg menyajikan tokoh antagonis ini, pertanyaan muncul bagaimana bisa sosok yang dianak-emaskan sunan kudus menjadi tokoh yang berambisi bunuh-bunuh-bunuh. Dalam sejarahnya ia d asuh oleh sunan kudus sendiri yang saat masih bayi ditemukan di sungai tersangkut (temangsang) ranting pohon... ya dapat ditebak drmana nama Arya Penangsang muncul.. didikan yang eksklusif membuat pribadinya ada kemiripan dg sunan kudus yang tegas dan berani dalam membela kebenaran. Jika iya kebenaran mana yang mengajarkan membunuh? Perlu anda caritahu siapa sebenarnya Jaka Tingkir atau sultan hadiwijaya, layakkah ia menjabat di Pajang? Jika anda browsing silsilah keluarga Pajang-Demak, maka pastinya tau bahwa Arya Penangsang-lah yang lebih berhak menduduki tahta tersebut. Mengapa ia membunuh Sunan Prawata! Semata ia ingin membalas dendam karena Sunan Prawata telah membunuh ayahnya. Terlebih diluar itu, Arya ingin merebut kembali haknya yang sah. Sunan Kudus tahu sekali apa yang beliau lakukan, ia berani mengambil resiko asal kebenaran dapat terungkap. Arya tidak sendiri untuk mencapai tujuannya,ada Sunan Kudus yang senantiasa mewejanginya.
(Bersambung )
Bagaimana menurut anda? Ini adalah temuan saya pribadi yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Komentar
Posting Komentar
wajib komen..